Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Ibu

Sudah lama cahaya itu hilang tenggelam, tertelan kegelapan seperti tulang-berulang yang kau tatap hanya awan hitam Tak lagi jumpa ku dengan senyuman sepasang lesung yang melebur bersama jaman ketulusan, rasa hilang mati dengan kebencian kepalsuan kemelaratan ke mana lari cinta? ke mana terbang kasih sayang? ke Surga? Surga para bintang malam? karya: Dara Minanda 2015

Pelabuhan

Senja ini, ku tunggu di pelabuhan Tempat semua rasaku menepi, dan hati yang tak mendayung lagi sudah lama rasanya, saat malamku tak berkawan Senja ini, ku tunggu di pelabuhan Tempat rindu yang kini bertuan Bermunajat memohon tuntunan Senja ini, masih ku tunggu di pelabuhan Bersama mentari yang tak lagi kesepian karya: Dara Minanda  2015

Untuk Dia, Pagi

Aku s etia, Setia b u kanlah makna suatu penantian Setia, ta k an berujung pada kesengsaraan Setia, t a k pernah menyakiti satu jiwa Hanya setia , dan tetap begitu adanya karya: Dara Minanda  2016

Untuk Dia, Petang

Aku telah mencintaimu, di antara jingga yang tertutup hujan di tepi senyuman yang bias harapan Aku telah menantimu, di sela petang yang membingungkan di ujung kenangan di pelabuhan karya : Dara Minanda  2016

Sore Itu,

Bukan saja karena angin sore itu yang membawa segala pesan baru ; pertemuan maka kita lantas seperti jam dinding yang bergeming membawa waktu dan pergi berlalu Bukan saja karena angin sore itu yang pekat menatap mata-mata membawa suatu pertanda baru; keluarga lantas tawa takkan pernah terlukis di bibir setiap kita Bukan saja karena angin sore itu Kita lantas menjelma jadi satu Berpadan serupa pelangi Menghalau segala liku; perbedaan karya : Dara Minanda 2017