nyaris satu purnama kamu pergi hilang entah ke mana dari pandangan hanya pikirku yang kini jadi hiburan bahwa kisah kita nyata dengan sejuta kesalahan yang tercipta.
kamu yang belum usai ku tulis kisahmu masih berputar di kepalaku. penaku, habis tinta jadi, kamu masih bergulat di atas meja, yang bahkan belum sempat ku beri tanda jeda
sayu tatapmu melewati waktu dengan penuh tanda tanya di kepala teriring cemas di dada terasa duka sebentar lagi tiba bait demi bait doa kamu panjatkan pada-Nya namun, tetap belum terobati luka sabar ya... sabar saja.
di atas meja, selesai sudah riuh redam suara mereka yang mampir silih berganti yang tersisa hanya sepotong roti ditinggalkan pemiliknya yang tak lagi punya rasa kini, dia tertegun sendiri berteman malam yang temaram 1 Februari 2022